Sunday, March 8, 2020

Yuk, Kenalan dengan EVOS Esports

Yuk, Kenalan dengan EVOS Esports


Yuk, Kenalan dengan EVOS Esports | Esportsnesia.com

EVOS mulanya hanya memiliki tim DotA 2 yang direkrut oleh Ivan Yeo ketika menjadi EO
 EVOS mulanya hanya memiliki tim DotA 2 yang direkrut oleh Ivan Yeo ketika menjadi EO
yang berkompetisi di dalamnya. Di Indonesia, terdapat sederet tim yang berkompetisi di ajang nasional maupun internasional, beberapa bahkan memenangkannya. Salah satu organisasi esports yang memiliki andil dalam membentuk tim-tim esports pengharum nama Indonesia adalah EVOS Esports. Yuk, kenalan dengan EVOS Esports.

Apa itu EVOS Esports?

EVOS adalah sebuah organisasi esports multidivisi yang didirikan oleh Ivan Yeo pada Agustus 2016. EVOS berbasis di Jakarta, Indonesia. EVOS memiliki misi untuk membentuk tim-tim profesional di berbagai ranah kompetitif gaming , dan kini disponsori oleh Traveloka, Tokopedia, Lenovo, dan GO-JEK.
 
EVOS mulanya hanya memiliki tim DotA 2 yang direkrut oleh Ivan Yeo ketika menjadi EO (Event Organizer) di turnamen AES (Asian Electronics Sports) Games. Untuk merekrut tim pertamanya, Ivan memberikan tambahan hadiah berupa sponsorship bagi tim yang keluar sebagai pemenang. Turnamen tersebut dimenangkan oleh Rex Regum Qeon (RRQ) sebagai juara pertama, Kanaya Gaming sebagai juara kedua, dan Majapahit sebagai juara ketiga. Namun, RRQ dan Kanaya Gaming sudah memiliki sponsor. Alhasil, Majapahit yang saat itu dikelola oleh Tribekti (dulunya dikenal dengan Zero Latitude) diakuisisi menjadi tim DotA 2 EVOS Esports.

Apa saja divisi EVOS Esports?

Setelah melakukan ekspansi ke beberapa game dan bahkan negara lain, saat ini  EVOS memiliki tim League of Legends yang berbasis di Vietnam. Selain itu, EVOS juga memiliki tim untuk divisi DotA 2, Arena of Valor dan Mobile Legends yang berbasis di Indonesia.

1EVOS League of Legends

Divisi ini merupakan tim yang terdiri dari pemain Vietnam dan berbasis di Vietnam. Walaupun baru setahun terbentuk, tim EVOS LoL mampu bertarung di kompetisi LoL Internasional setelah memenangkan Vietnam Championship Series (VCS) 2018 di Vietnam. Untuk memperebutkan tiket menuju Mid-Season Invitational 2018, mereka telah berhasil mengalahkan tim-tim LoL hebat asal Vietnam seperti Gigabytes Marine dan Young Generation.

2EVOS DotA 2

Sebagai divisi pertama EVOS, tim EVOS Dota 2 tentunya sudah memiliki banyak pengalaman berkompetisi dibanding divisi lain. Dari berbagai pertandingan yang diikuti, EVOS DotA 2 sudah memiliki total penghasilan sebesar $16,699.
EVOS DotA 2 juga pernah menjuarai turnamen World Electronic Sports Games 2017 Indonesia Qualifier yang membawanya bertanding di turnamen WESG APAC Finals di China. Pada kompetisi tersebut, EVOS DotA 2 mendapatkan posisi 5-8 dari 20 tim yang bertanding.
Pada April 2018 lalu, EVOS Dota 2 mendapatkan posisi kedua di joinDOTA League Season 12 Asia dan posisi 7-8 di Indonesia Game Championship 2018.

3EVOS Arena of Valor

EVOS memulai langkahnya ke ranah Arena of Valor dengan merekrut juara turnamen nasional MO-Cup Garena, The Wir. The Wir yang kemudian bernama EVOS Morena (Mobile Arena) mewakili Indonesia dalam kompetisi Invitational Match Throne of Glory yang diadakan di Vietnam sebagai bagian dari hadiah kemenangannya di turnamen yang diadakan oleh Garena.
Judul esports Mobile Arena yang kemudian rebranding menjadi Arena of Valor (AOV) pun turut mempengaruhi sebutan untuk divisi ini. EVOS.AOV kini telah menggantikan penggunaan nama EVOS Morena.
Selain mewakili Indonesia di Vietnam, EVOS.AOV pun melangkah mewakili tim AOV Indonesia di Korea Selatan setelah memenangkan Battle of Valor 2017 di Jakarta. Di pertandingan tersebut EVOS AOV berhasil mengalahkan RRQ Nova dengan skor 2-0.

4EVOS Mobile Legends

Tim EVOS Indonesia semakin lama semakin dikenal di kalangan pecinta game khususnya Mobile Legends setelah berhasil memenangkan beragam kejuaraan Mobile Legends baik tingkat nasional maupun internasional. Pada awalnya tim ini kuat berkat komposisi pemain seperti Oreo dan KneEr, namun mereka telah mengundurkan diri dari tim Evos.
Hal ini membuat manajemen tim EVOS kewalahan mencari pemain berkelas lainnya. Sampai pada akhirnya Marsha yang merupakan mantan kapten tim RRQ datang bergabung dengan tim EVOS.

Penasaran siapa saja atlet-atlet EVOS Esports?

Ga seru dong kalau berkenalan tanpa foto. Di bawah ini ada roster beserta foto para atlet yang tergabung ke tiap divisi di EVOS Esports.

Nah! itulah pembahasan mengenai salah satu organisasi esports terkeren di Indonesia. Sepak terjang EVOS dalam melakukan proliferasi di dunia esports tentu pantas untuk di kagumi. Peran aktifnya dalam membentuk tim profesional yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional juga patut dijadikan contoh bagi anak muda yang ingin berkecimpung di dunia esports.
Tertarik untuk menjadi bagian dari EVOS Esports?
(Sumber gambar: evosesports.com)

7 Fakta Atlantis, Kota yang Sungguh Hilang atau Hanya Kisah Fiksi?

7 Fakta Atlantis, Kota yang Sungguh Hilang atau Hanya Kisah Fiksi?

Segala hal tentang Atlantis memang menarik untuk dibahas
Sejak pertama kali dikisahkan, Atlantis telah menjadi ide yang menarik dan menantang untuk dipecahkan oleh sejumlah peneliti dan penjelajah. Membicarakan mengenai Atlantis tak jarang menimbulkan perdebatan tak berujung yang kemudian memunculkan berbagai teori mengenai tempat yang disebut-sebut sebagai kota yang hilang.
Berbagai usaha juga telah dilakukan untuk membuktikan sejumlah teori mengenai Atlantis ini. Sayangnya, hingga saat ini belum ada satupun teori yang berhasil membuktikan mengenai keberadaan Atlantis secara logis dan saintis. Kendati begitu, terdapat beberapa fakta unik mengenai Atlantis yang menarik untuk kamu ketahui.

1. Ide tentang Atlantis pertama kali dicetuskan oleh Plato

7 Fakta Atlantis, Kota yang Sungguh Hilang atau Hanya Kisah Fiksi?bbc.co.uk
Teori tentang Atlantis pertama kali dicetuskan oleh Plato, seorang filsuf Yunani terkenal yang karyanya kerap dijadikan rujukan dalam berbagai ilmu pengetahuan hingga kini. Ia mengisahkan, pada suatu masa ada sebuah negeri yang sangat makmur dan indah bernama Atlantis.
Akan tetapi, para penduduk yang menghuni Atlantis memiliki sifat yang congkak dan tamak. Hal ini membuat para dewa murka dan kemudian terjadilah banjir dan gempa hebat yang menenggelamkan Atlantis beserta seluruh penghuninya.

2. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menemukan keberadaan Atlantis selama berabad-abad

7 Fakta Atlantis, Kota yang Sungguh Hilang atau Hanya Kisah Fiksi?atlantisbolivia.org
Kisah tentang Atlantis yang dicetuskan oleh Plato tersebut kemudian mendorong para peneliti untuk menemukan di manakah tepatnya lokasi Atlantis ini berada. Selama berabad-abad para peneliti dan penjelajah terus mencari kota yang hilang ini hingga memunculkan berbagai dugaan mengenai titik di mana Atlantis pernah berada, salah satunya adalah di bawah lautan Indonesia.

3. Tidak ada satupun usaha yang berhasil membuktikan keberadaan Atlantis

7 Fakta Atlantis, Kota yang Sungguh Hilang atau Hanya Kisah Fiksi?documentarytube.com
Meskipun berbagai usaha, ilmu pengetahuan, serta teknologi telah dikerahkan untuk mencari keberadaan Atlantis, namun tak ada satupun yang berhasil menemukan sisa-sisa peninggalan peradaban yang hilang ini.
Dari sini, para saintis kemudian menyimpulkan bahwa Atlantis merupakan kisah karangan Plato yang dibuat untuk mengingatkan umat manusia agar tetap rendah hati dan menghindari sikap tamak dan rakus.

4. Fakta menarik tentang permukaan bumi yang lahir akibat usaha para ilmuwan dalam mempelajari Atlantis


7 Fakta Atlantis, Kota yang Sungguh Hilang atau Hanya Kisah Fiksi?
wikipedia.org
Kendati tidak ada peneliti yang dapat membuktikan keberadaan Atlantis, tetapi berbagai pencarian dan usaha yang dilakukan untuk menemukan Atlantis memberikan kita pengetahuan baru mengenai permukaan bumi yang terus bergerak. Hal ini sekaligus memberikan kita pengetahuan bahwa secara sains, adanya benua di bawah laut merupakan suatu hal yang mustahil.

5. Kendati banyak yang menduga Atlantis merupakan karangan Plato semata, tetapi bencana yang dikisahkan merupakan hal yang benar-benar terjadi

7 Fakta Atlantis, Kota yang Sungguh Hilang atau Hanya Kisah Fiksi?bpcwi.com
Walaupun kisah mengenai kota yang hilang merupakan imajinasi belaka, tetapi peristiwa banjir bandang maupun bencana yang diceritakan oleh Plato adalah hal yang benar terjadi. Banyak ahli percaya bahwa ribuan tahun yang lalu pernah terjadi bencana alam banjir yang besar dan menyebabkan hancurnya sebagian permukaan bumi dan membuat para penduduk pergi meninggalkan peradaban tersebut.
Mengenai penyebab banjir besar yang terjadi, sebagai sumber menyebabkan banjir tersebut bisa disebabkan oleh mencairnya es di kutub dalam volume yang besar, tsunami, hingga hujan meteor.

6. Kisah tentang Atlantis sebenarnya adalah cerita mengenai bencana alam yang pernah terjadi di Minoan yang diceritakan secara berlebihan

7 Fakta Atlantis, Kota yang Sungguh Hilang atau Hanya Kisah Fiksi?theincrediblylongjourney.com
Sejumlah peneliti juga menyimpulkan bahwa Plato sebenarnya menceritakan tentang Minoan. Sebuah pulau di Yunani yang tersapu oleh tsunami akibat letusan gunung berapi di Santorini ribuan tahun sebelum Masehi. Plato disebut -sebut menceritakan tentang Minoan dengan modifikasi dan dilebih-lebihkan yang kemudian menyebut kisah ini sebagai Atlantis.

7. Berbagai teori kemudian muncul mengenai tempat yang dimaksud Plato sebagai Atlantis

7 Fakta Atlantis, Kota yang Sungguh Hilang atau Hanya Kisah Fiksi?history.com
Selain Minoan, muncul berbagai dugaan mengenai negeri yang menjadi inspirasi Plato hingga tercetuslah kisah Atlantis ini. Berbagai tempat yang disebut -sebut sebagai Kota Atlantis yang dimaksud oleh Plato di antaranya, Laut Hitam, Lemuria, Bahama, hingga Indonesia.
Dikisahkan dulunya berbagai tempat tersebut pernah mengalami bencana alam yang besar hingga menyebabkan perubahan struktur geologi secara drastis. Berbagai kisah mengenai negeri yang diduga Atlantis tersebut diceritakan dengan versi yang berbeda.
Nah, itu tadi beberapa hal unik mengenai Atlantis. Walaupun teori mengenai Atlantis belum bisa dibuktikan secara ilmiah, akan tetapi ide mengenai Atlantis selalu menjadi hal yang menarik untuk diceritakan dan dibahas.

Inilah perbincangan Hybrid dengan CEO RRQ, Andrian Pauline

Inilah perbincangan Hybrid dengan CEO RRQ, Andrian Pauline
Buat para fans esports dalam negeri, keterlaluan rasanya jika Anda belum pernah mendengar nama Rex Regum Qeon (RRQ). Pasalnya, RRQ adalah salah satu dari organisasi esports terbesar dan terbaik yang ada di Indonesia.
Menariknya, walaupun mereka memulainya dari Dota 2, divisi mereka yang lebih baru (Point Blank, Mobile Legends, ataupun PUBG Mobile) justru lebih populer dan menuai prestasi yang lebih baik.
Divisi Mobile Legends mereka, RRQ.O2, boleh dibilang punya formasi pemain bintang di segala lini (role) saat ini. Tim tersebut merupakan tim terbaik di dunia persilatan Mobile Legends Indonesia sekarang berkat kemenangan mereka di MPL Indonesia Season 2. Mereka juga boleh dibilang tim nomor 1 di Asia Tenggara, jika tidak menghitung tim dari Filipina.

RRQ.O2 saat jadi juara MPL ID S2. Sumber: MLBB
RRQ.O2 saat jadi juara MPL ID S2. Sumber: MLBB

Di Point Blank (PB), RRQ.Endeavour juga punya segudang prestasi baik di tingkat nasional ataupun internasional. Tim ini adalah juara dunia PB di tahun 2017. Mereka juga jadi runner-up di kejuaraan dunia PB (PBIC) tahun 2018. Di tingkat nasional, RRQ.Endeavour selalu membuat lawan mereka ketakutan berkat ada dua pemain PB kelas kakap, Nextjack dan Talent.
Belakangan, RRQ juga menjadi juara dunia untuk PUBG Mobile di turnamen PUBG Mobile Star Challenge yang digelar di Dubai. Meski memang tim yang menjuarai turnamen ini bukan dari Indonesia tapi dari Thailand. RRQ.Athena adalah bentuk konkrit dari upaya RRQ melebarkan sayap ke Asia Tenggara.
Kali ini, kita akan membahas panjang lebar soal tim esports yang merupakan anggota keluarga grup MidPlaza Holding dari soal sejarah, ambisi, dan prinsip mereka. Karena itulah, kami mengajak berbincang CEO RRQ, Andrian Pauline (AP), untuk bercerita soal tim yang punya julukan ‘sang raja’ ini.

Sejarah Singkat RRQ


Peresmian kerja sama antara RRQ dan ASUS ROG. Dokumentasi: ASUS Indonesia
Peresmian kerja sama antara RRQ dan ASUS ROG. Dokumentasi: ASUS Indonesia

Seperti yang kami tuliskan sebelumnya, RRQ memang merupakan bagian dari MidPlaza Holding karena ia berangkat dari sebuah publisher game milik MidPlaza yang bernama Qeon Interactive.
Qeon Interactive merupakan publisher game yang didirikan tahun 2011. Di tahun 2013, Riki Kawano Suliawan, CEO Qeon Interactive, pun mengajak Andrian Pauline (AP) untuk membuat tim esports sendiri dan Dota 2 adalah pilihan pertama mereka. Meski sekarang RRQ merupakan salah satu tim terbesar, ternyata mereka baru di-manage secara profesional sejak tahun 2017.
AP bercerita bahwa dari 2013 sampai 2017 itu, Riki lah yang menanggung semua kebutuhan RRQ. Namun di 2017, grup MidPlaza setuju untuk serius menggarap RRQ. Saat itulah AP ditunjuk untuk menjalankan RRQ. Setelah RRQ jadi klub profesional, mereka pun kedatangan banyak sponsor sejak kuartal pertama 2018.

Antara Kemenangan dan Ketenaran


Satu perdebatan yang mungkin kerap terjadi di tingkatan manajemen organisasi esports besar sekelas RRQ adalah dilema antara prestasi dan exposure. RRQ sendiri, menurut saya pribadi, berhasil menyeimbangkan keduanya -setidaknya jika dibandingkan dengan organisasi esports besar lain di Indonesia.
Namun bagaimana sebenarnya tujuan utama dari RRQ?
AP mengatakan bahwa prioritas utama RRQ adalah jadi juara. “Orientasinya memang jadi juara. Fokus latihan karena itulah yang menjadi manifestasi dari seorang atlit. Popularitas itu adalah bonus tambahan.” Ujar AP serius.
Ia juga berargumen bahwa RRQ bisa saja menarik berbagai talent yang tinggi exposure-nya. Namun sampai hari ini, RRQ memang tidak punya ‘artis’ karena tujuan mereka memang bukan ke sana. Ia benar-benar ingin membangun dan mempertahankan winning team. Meski memang hal ini ia akui cukup sulit saat ini karena banyak tim baru yang bermunculan.
Meski begitu, AP juga menambahkan bahwa bukan berarti RRQ tidak berusaha mencari exposure lewat konten. “Kita bikin konten juga kok.”
Mengejar kemenangan mungkin memang kedengarannya lebih romantis, jika tak mau dibilang idealis, namun faktanya usia produktif para gamer profesional itu cukup pendek. Sekarang ini, para gamer profesional biasanya sudah ‘pensiun’ di usia 30 tahun.
Bukankah ketenaran bisa memperbesar peluang mereka untuk terus survive saat mereka tak punya panggung lagi di esports? Bagaimana AP menanggapi hal ini?
RRQ Endeavour saat jadi juara PBIC 2017. Sumber: RevivalTV
RRQ Endeavour saat jadi juara PBIC 2017. Sumber: RevivalTV
Ia pun mengaku bahwa RRQ mengembalikan lagi ke individunya masing-masing, apakah mereka ingin mencari panggung selagi masih punya kesempatan, namun RRQ sendiri juga menawarkan benefit yang tidak kecil.
Lagipula, ini yang paling menarik, buat para pemain ataupun orang-orang di belakang layarnya RRQ yang ‘pensiun’ di sini; grup MidPlaza Holding punya 20 perusahaan yang siap menampung. “Asal jangan minta jadi direktur aja hahaha…” Kata AP berseloroh.
Di sisi lainnya, AP mengatakan jika RRQ juga selalu mendorong para pemain untuk menyelesaikan studi mereka (di tingkat akademik). Muasalnya, ia percaya pendidikan itu sangat berguna untuk banyak hal di masa depan. Tak hanya soal skill, namun pendidikan juga membuat orang jadi punya attitude yang lebih bagus. Bagi RRQ, pendidikan itu nomor satu.

Kemaslahatan RRQ adalah yang paling Penting


Bulan Februari 2018, dunia persilatan Dota 2 di Indonesia sempat dibuat gempar berkat masuknya 2 pemain Dota 2 kelas berat ke RRQ. Kedua pemain tersebut adalah Rusman “Rusman” Hadi dan Rivaldi “R7” Fatah. Rusman sendiri adalah pemain yang digadang-gadang sebagai salah satu carry terbaik Indonesia, bersama dengan Muhammad “InYourDream” Rizky dan Randy “Fervian” Sapoetra.
Masuknya 2 pemain tersebut memang terbukti ampuh menghantarkan RRQ lolos kualifikasi untuk berlaga di GESC: Indonesia Minor. Kala itu, tim ini disebut-sebut sebagai tim Dota 2 terbaik di Indonesia karena para pemainnya. Namun demikian, malang pun tak dapat dihindari. Kenny “Xepher” Deo yang termasuk dalam jajaran pemain Dota 2 terbaik di Indonesia pergi meninggalkan RRQ untuk bermain di TNC Tigers (Malaysia).
Formasi mereka pun bisa dibilang berantakan tanpa shout-callers alias in-game leaders yang sekelas Xepher. Sampai hari ini, divisi Dota 2 RRQ pun seolah tenggelam (jika dibanding divisi lainnya yang prestasinya menyilaukan, yang saya tuliskan di awal artikel ini) karena belum mampu menemukan formasi ‘bintang’ yang dulu pernah dipegangnya.
Kala itu, RRQ sebenarnya bisa saja mempertahankan Xepher untuk terus bermain di sana namun mereka memutuskan untuk melepas pemain ini. Bagaimana pendapat AP soal ini?
Ega "Eggsy" Rahmaditya, pemain FIFA dari RRQ. Sumber: RRQ
Ega “Eggsy” Rahmaditya, pemain FIFA dari RRQ. Sumber: RRQ
Ia pun mengatakan bahwa RRQ selalu memberikan kesempatan para pemainnya untuk jadi lebih baik. “Kalau memang dia bisa lebih baik di tim sana, ya kenapa tidak? Kita tetap akan bantu support dia.” Lagipula, ia menambahkan bahwa kemaslahatan RRQ adalah yang paling penting. Kalau seorang pemain sudah tidak bahagia berada di tim tersebut, performanya pun juga tidak maksimal.
Ia juga bercerita bahwa suasana kekeluargaan di RRQ itu kental sekali. Jadi, ketidaknyamanan seorang pemain justru bisa mengganggu hal tersebut. RRQ tidak pernah takut kehilangan pemain karena pemain itu bisa saja datang dan pergi.

Rencana Ke Depan RRQ

Saat ini, RRQ punya 8 divisi, yaitu Dota 2, Mobile Legends, Point Blank, PUBG Mobile, PUBG, FIFA, AoV, dan CS:GO. Siapakah yang sebenarnya mengambil keputusan untuk penambahan divisi baru di RRQ dan bagaimana pertimbangannya?
AP bercerita bahwa ia dan jajaran manajemen yang menentukan divisi baru seperti apa yang ada di RRQ. Ia juga menjelaskan bahwa pertimbangan yang digunakan adalah soal kebutuhan dan tren pasar. “Cari game yang lagi rame, lagi dimainkan banyak orang. Tidak mungkin juga ambil game yang sepi karena ada pertanggungjawaban terhadap sponsor juga. Bagaimanapun, keputusan tersebut tidak dapat dilepaskan dari unsur bisnis juga sih.”
Melihat RRQ juga baru saja menggelar turnamen untuk pemain berusia maksimal 18 tahun, RRQ Under 18 Tournament – RRQ Next Generation, apakah hal ini berarti RRQ juga akan menjadi event organizer ke depannya? AP pun menjawab bahwa RRQ belum ada rencana ke sana sekarang. Saat ini, fokusnya adalah mempertahankan dan melebarkan prestasi tim karena itulah core mereka sebagai esports organization.
RRQ.Athena saat menjuarai PUBG M Star Challenge di Dubai. Sumber: PUBG Mobile
RRQ.Athena saat menjuarai PUBG M Star Challenge di Dubai. Sumber: PUBG Mobile
Itu tadi perbincangan kami dengan CEO RRQ. Bagi saya pribadi ataupun bagi para pemerhati esports lainnya, mengikuti perkembangan RRQ dari waktu ke waktu adalah sebuah kesenangan tersendiri.
Bagaimanakah RRQ di waktu yang akan datang? Apakah ia akan masih di jalurnya dan mewujudkan ambisi untuk terus mengejar dan mempertahankan prestasinya sebagai ‘sang raja’? Atau ia akan berkembang melebar dan menjadi satu raksasa esports Indonesia, mengingat mereka punya grup konglomerasi di belakangnya?

https://hybrid.co.id/post/ceo-rrq-prioritasnya-adalah-jadi-juara

Makin OP, Ini 6 Hero Terbaik Mobile Legends yang Cocok Buat Push Rank

Makin OP, Ini 6 Hero Terbaik Mobile Legends yang Cocok Buat Push Rank

6 hero yang kami rekomendasikan ini merupakan hero terbaik di masing-masing role!


 senin
Ilustrasi hero Mobile Legends. (HiTekno.com)
Ilustrasi hero Mobile Legends. (HiTekno.com)
Hitekno.com - Buat gamer Mobile Legends, mencapai rank tertinggi merupakan sebuah prestige tersendiri dan menjadi tujuan utama hampir semua player. Season 15 yang sudah dimulai pada akhir tahun 2019 dan beberapa update terakhir dari Moonton membuat kita bisa menerka hero apa saja yang makin OP.
Update terakhir dari Moonton membuat hero dengan tipe burst damage semakin mematikan jika digunakan.
Keuntungan tersendiri, beberapa hero MM (Marksman) menjadi makin OP apabila dikombinasikan dengan item critical serta item yang mendukung attack speed tinggi.
Hero MM seperti Granger, Claude, Bruno, Karrie, dan Kimmy mempunyai damage yang cukup mematikan dan "merepotkan" di Season 15 Mobile Legends.
Tank seperti Grock, Baxia, dan Khufra juga semakin mematikan karena skill mereka bisa sangat merepotkan dan bisa mengubah permainan saat late game sekalipun.
Mempunyai darah tebal dan damage tinggi, hero Fighter seperti Masha, Xborg atau tipe carry seperti Leomord juga bisa menjadi hero alternatif.
Beberapa hero lain dengan ultimate yang makin sakit seperti Chou, Silvanna, Helcurt, Lunox, Zhask, Kaja, Valir, dan Estes bisa menjadi alternatif lain.
Karena kita hanya ingin memilih 6 hero saja, maka kita akan menyaring perwakilan satu hero di masing-masing role.
Berikut 6 hero terbaik yang cocok untuk digunakan push rank bagi gamer Mobile Legends:
1. Granger (Marksman)
Jika masih ingat, permainan apik dari pemain Filipina bernama Arcangel yang memakai hero Granger membuat tim Indonesia kewalahan hingga kalah pada game penentuan di Sea Games 2019.
Skill Rhapsody (skill satu) yang menembakkan semua peluru ke depan dipadukan dengan skill Death Sonata yang mengeluarkan Super Bullet, hero Granger merupakan hero MM terbaik untuk digunakan dalam push rank.
Meski harus bersabar di early-game, Granger bisa sangat menakutkan apabila memiliki semua core itemnya sehingga sangat menentukan saat late-game.
2. Khufra (Tank)
Hero yang sering kena banned di season sebelumnya ini masih cukup merepotkan jika digunakan di Season 15.
Skill Bouncing Ball yang dapat memberikan efek slow pada lawan serta ultimate yang bisa menarik semua musuh membuat Tanker satu ini cukup efektif jika digunakan saat war.
Physical Damage dan Magical Damage yang dimiliki oleh Khufra masih cukup sakit jika digunakan untuk push rank di Season 15.
3. X.Borg (Fighter)
Seperti MM, sebenarnya cukup banyak hero Fighter yang makin sakit di Season 15.
Kami memilih X.Borg karena hero satu ini sangat OP dan sering terkena banned di Season ini.
Skill satu bernama Fire Missiles yang dipadukan dengan skill pasif Firaga Armor membuat hero ini mempunyai damage besar sekaligus durabilitas tinggi untuk hero sekelas Fighter.
4. Helcurt (Assassin)
Di role Assassin sebenarnya terdapat tiga kandidat kuat yaitu Selena, Helcurt, dan Gusion.
Kami memilih Helcurt karena hero yang mempunyai skil menggelapkan map ini sangat merepotkan ketika digunakan dalam war.
Dark Nigght Falls miliknya yang dipadukan dengan skill spesialis silent membuat Helcurt sangat efektif untuk melakukan serangan tiba-tiba pada musuh.
5. Valir (Mage)
Valir makin OP di Season 15 setelah update yang memungkinkan skill Burst Fireball yang dimiliki Valir bertambah sakit.
Searing Torrent yang dapat membuat efek knockback juga makin merepotkan lawan jika digunakan saat war.
Season 15 membuat hero bertipe "semprot" seperti X.Borg atau Valir ini mempunyai damage yang sangat sakit.
6. Estes (Support)
Pada role Support, terdapat dua kandidat kuat yaitu Estes dan Kaja. Kami memilih Estes karena hero ini benar-benar mempunyai skill full support.
Skill miliknya terutama Moonlight Immersion semakin efektif ketika digunakan untuk melakukan healing kepada hero teman di sekitarnya.
Regenerasi HP, penambahan attack speed, serta efek slow kepada hero lawan membuat Estes sangat cocok jika digunakan saat party sembari push rank.
Itulah tadi 6 hero OP yang cocok digunakan untuk push rank di Season 15 Mobile Legends, sudah menentukan hero pilihanmu?